Kulit Putih Bersih Dengan Yoghurt adalah cara alami untuk memutihkan kulit. Selain untuk dikonsumsi, susu dan yoghurt memiliki khasiat lain, yaitu untuk mempertahankan kecantikan kulit tubuh.
1. Membuat Scrub Susu/Yoghurt
Susu bubuk mengandung asam laktat yang membuat kulit terasa lembut dan halus. Kandungan proteinnya pun menutrisi kulit dan menjadikan kulit lebih lembap dan kenyal. Buat scrub susu dengan cara mencampur susu bubuk dan susu cair atau yoghurt dengan kacang kenari yang sudah ditumbuk kasar.
Gosok campuran ini ke kulit dengan gerakan melingkar terutama di area kulit yang warnanya cenderung lebih gelap seperti ketiak, area tumit, dan pangkal paha. Sisa kotoran dan kulit mati akan terjatuh dengan sisa scrub .
2. Massaging
Untuk melancarkan peredaran darah, usapkan olive oil yang diperkaya dengan esensial mawar untuk memberikan relaksasi dan mengurangi ketegangan otot serta stres. Pijat sekujur tubuh Anda yang mengalami kelelahan dan ketegangan.
3. Mandi Susu
Ada banyak cara untuk membuat kulit Anda lebih baik dan lebih sehat. Lemak dan vitamin alami yang ditemukan dalam susu juga bermanfaat untuk kulit. Susu adalah salah satu hal yang bisa kita gunakan untuk perawatan kulit.
Cleopatra sangat terkenal karena kecantikannya dan keanggunannya. Dia menerapkan susu sebagai salah satu pengobatan untuk kulitnya dan sangat berguna untuk memelihara dan membersihkan kulit selama bertahun-tahun.
Cara simpel yang lain untuk merasakan perawatan spa di rumah adalah dengan mandi susu. Tinggal taburkan bubuk susu pada bak mandi Anda, tambahkan bunga mawar di bak mandi yang berisi air hangat serta tambahkan essensial oil untuk menambah aroma. Merendam tubuh di dalam air susu dapat mencerahkan kulit kusam dan membuat kulit menjadi lebih lembut.
4. Lembabkan kulit dengan hand body lotion bengkoang.
Setelah selesai mandi oleskan hand body yang mengandung bengkoang agar kulit bersih menjadi semakin mulus dan putih.
5. Lupakan masalah sejenak dengan beryoga dan mencium aroma bunga alami.
Sebagai tahap terakhir untuk menyempurnakan proses relaksasi pada tubuh dan pikiran Anda, cobalah untuk melakukan meditasi sebentar selama 10 menit dan mencium bunga alami atau wewangian dengan aroma bunga pilihan.
El Rany
Sabtu, 19 Januari 2013
Minggu, 06 Januari 2013
Perubahan Kulit Selama Kehamilan
Perubahan Kulit Selama Kehamilan adalah hal yang biasa terjadi pada ibu hamil. Selama kehamilan berjalan, banyak ibu hamil mengalami perubahan kulit yang justeru terlihat makin bersinar. Satu hal yang mungkin tidak anda sadari bahwa sebenarnya adalah karena memang ada alasan biologis yang bisa menjawab pernyataan-pernyataan tersebut.
Saat anda hamil, peredaran darah anda menjadi lebih tinggi dari biasanya sehingga pembuluh darah yang ada di bawah kulit anda bisa membuat pipi anda terlihat lebih memerah. Dan oleh karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, produksi minyak yang ada di tubuh anda menjadi lebih tinggi dari sebelumnya dan hal ini menyebabkan kulit anda terlihat lebih berkilau dari sebelumnya.
Berikut adalah beberapa perubahan lain yang bisa dirasakan oleh para ibu selama 9 bulan masa penantian sebelum mereka benar-benar menjadi ibu.
Apakah anda memperhatikan adanya beberapa bintik coklat atau kuning di kulit wajah anda? Apa yang anda lihat di kaca disebut dengan “topeng kehamilan” atau yang juga dikenal dengan chloasma. Chloasma bisa muncul akibat efek dari hormon kehamilan yaitu progesteron dan esterogen yang terdapat pada sel melanin dalam kulit. Jika anda adalah wanita yang termasuk rentan terhadap chloasma, anda bisa meminimalisir efeknya dengan menghindari terlalu sering berada di bawah terpaan sinar matahari. Pigmentasi yang anda alami akan mulai menghilang setelah anda melahirkan dan ketika level hormon yang ada di tubuh anda sudah mulai kembali pada level setelah melahirkan.
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan juga membawa beberapa dampak lain pada perubahan kulit, yaitu kemunculan jerawat. Untuk perawatan kulit, terutama pori wajah anda yang lebih berminyak saat hamil, anda bisa menggunakan scrub wajah yang berbahan dasar ringan. Anda pastinya ingin menghindari produk scrub yang kasar atau mengandung exfoliant karena kulit anda akan berubah menjadi sangat sensitif selama kehamilan.
Anda akan menemukan bahwa areola (daerah datar di sekitar puting) dan puting susu anda akan berubah warna menjadi lebih gelap dan tetap berwarna sedikit lebih gelap bahkan setelah anda melahirkan. Anggap saja bahwa perubahan pigmen ini hanyalah satu dari sekian banyak “cinderamata” yang bisa anda dapatkan dari proses menjadi ibu! Bintik-bintik serta tahi lalat yang anda miliki juga bisa berubah warna menjadi lebih gelap dan beberapa tahi lalat baru mungkin saja muncul selama masa kehamilan anda. Satu hal yang perlu anda ingat, jika tahi lalat baru yang muncul berwarna sangat gelap dan memiliki bentuk yang tidak umum, anda harus segera memeriksakannya ke dokter.
Menurut penelitian American Academy of Dermatology, lebih dari 90% wanita memiliki stretch mark ketika masa kehamilan mereka mencapai usia 6 sampai 7 bulan. Stretch mark sendiri muncul akibat adanya peregangan lapisan dasar kulit selama kehamilan dan biasanya kemunculannya ditandai dengan dengan garis berwarna merah muda atau keunguan pada bagian perut atau dalam beberapa kasus juga terdapat di bagian dada dan paha. Untungnya, garis-garis ini akan memudar dan berubah warna menjadi perak seiring dengan berjalannya waktu yang membuat garis-garis ini menjadi samar dan tidak terlalu terlihat.
Linea nigra merupakan salah satu perubahan kulit yang paling aneh yang terjadi selama kehamilan. Bukanlah suatu yang lazim untuk wanita memiliki garis coklat tipis yang memanjang dari pusar ke bagian tengah tulang kemaluannya. Sebenarnya, garis tersebut memang sudah ada sejak dahulu namun keberadaannya tidak terlalu terlihat sampai perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan membuat garis tersebut berubah menjadi kecoklatan.
Jangan kuatir dengan pikiran bahwa anda harus memiliki garis coklat seperti goresan krayon di perut anda seumur hidup, karena garis ini akan menghilang dengan sendirinya beberapa bulan setelah anda melahirkan.
Saat anda hamil, peredaran darah anda menjadi lebih tinggi dari biasanya sehingga pembuluh darah yang ada di bawah kulit anda bisa membuat pipi anda terlihat lebih memerah. Dan oleh karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, produksi minyak yang ada di tubuh anda menjadi lebih tinggi dari sebelumnya dan hal ini menyebabkan kulit anda terlihat lebih berkilau dari sebelumnya.
Berikut adalah beberapa perubahan lain yang bisa dirasakan oleh para ibu selama 9 bulan masa penantian sebelum mereka benar-benar menjadi ibu.
Topeng kehamilan
Apakah anda memperhatikan adanya beberapa bintik coklat atau kuning di kulit wajah anda? Apa yang anda lihat di kaca disebut dengan “topeng kehamilan” atau yang juga dikenal dengan chloasma. Chloasma bisa muncul akibat efek dari hormon kehamilan yaitu progesteron dan esterogen yang terdapat pada sel melanin dalam kulit. Jika anda adalah wanita yang termasuk rentan terhadap chloasma, anda bisa meminimalisir efeknya dengan menghindari terlalu sering berada di bawah terpaan sinar matahari. Pigmentasi yang anda alami akan mulai menghilang setelah anda melahirkan dan ketika level hormon yang ada di tubuh anda sudah mulai kembali pada level setelah melahirkan.
Jerawat
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan juga membawa beberapa dampak lain pada perubahan kulit, yaitu kemunculan jerawat. Untuk perawatan kulit, terutama pori wajah anda yang lebih berminyak saat hamil, anda bisa menggunakan scrub wajah yang berbahan dasar ringan. Anda pastinya ingin menghindari produk scrub yang kasar atau mengandung exfoliant karena kulit anda akan berubah menjadi sangat sensitif selama kehamilan.
Peningkatan pigmentasi
Anda akan menemukan bahwa areola (daerah datar di sekitar puting) dan puting susu anda akan berubah warna menjadi lebih gelap dan tetap berwarna sedikit lebih gelap bahkan setelah anda melahirkan. Anggap saja bahwa perubahan pigmen ini hanyalah satu dari sekian banyak “cinderamata” yang bisa anda dapatkan dari proses menjadi ibu! Bintik-bintik serta tahi lalat yang anda miliki juga bisa berubah warna menjadi lebih gelap dan beberapa tahi lalat baru mungkin saja muncul selama masa kehamilan anda. Satu hal yang perlu anda ingat, jika tahi lalat baru yang muncul berwarna sangat gelap dan memiliki bentuk yang tidak umum, anda harus segera memeriksakannya ke dokter.
Stretch marks
Menurut penelitian American Academy of Dermatology, lebih dari 90% wanita memiliki stretch mark ketika masa kehamilan mereka mencapai usia 6 sampai 7 bulan. Stretch mark sendiri muncul akibat adanya peregangan lapisan dasar kulit selama kehamilan dan biasanya kemunculannya ditandai dengan dengan garis berwarna merah muda atau keunguan pada bagian perut atau dalam beberapa kasus juga terdapat di bagian dada dan paha. Untungnya, garis-garis ini akan memudar dan berubah warna menjadi perak seiring dengan berjalannya waktu yang membuat garis-garis ini menjadi samar dan tidak terlalu terlihat.
Linea nigra
Linea nigra merupakan salah satu perubahan kulit yang paling aneh yang terjadi selama kehamilan. Bukanlah suatu yang lazim untuk wanita memiliki garis coklat tipis yang memanjang dari pusar ke bagian tengah tulang kemaluannya. Sebenarnya, garis tersebut memang sudah ada sejak dahulu namun keberadaannya tidak terlalu terlihat sampai perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan membuat garis tersebut berubah menjadi kecoklatan.
Jangan kuatir dengan pikiran bahwa anda harus memiliki garis coklat seperti goresan krayon di perut anda seumur hidup, karena garis ini akan menghilang dengan sendirinya beberapa bulan setelah anda melahirkan.
Sumber : Perubahan Kulit Selama Kehamilan
Label:
apotik jual suntik putih,
Artikel,
beli suntik putih,
cari suntik putih,
ibu hamil,
jerawat,
Jual suntik putih di yogya,
Kecantikan,
mencari penjual suntik putih,
menghilangkan jerawat,
Peningkatan pigmentasi,
Perawatan Kulit Wanita,
Perubahan Kulit Selama Kehamilan,
salon jual suntik putih,
ssuntik putih asli,
toko suntik putih
Obsesi Kulit Putih
Obsesi kulit putih mungkin agak terdengar aneh bagi orang-orang yang tidak berkeinginan merubah warna kulit atau yang memang sudah putih. Tapi bagi mereka yang kulitnya gelap dan berobsesi ingin merubah warna kulitnya mungkin merasa biasa-biasa saja.
Keinginan memiliki kulit yang putih, bersih dan mulus ini banyak dirasakan semua orang. Termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa yang menginginkan perubahan warna pada kulitnya. Sudah biasa banget, orang-orang melakukan berbagai cara untuk memutihkan kulit, bukan hanya cara yang banyak tapi juga pengeluaran uang yang cukup besar untuk beli cream pemutih, namun bukan hanya krim yang digunakan tapi juga ada segala macam sabun pemutih untuk membuat kulit lebih putih.
”Kulitku sawo matang. Aku pernah ingin memiliki kulit putih karena gengsi aja sama teman yang kulitnya lebih putih. Sepertinya kulit putih itu lebih bagus dan lebih cantik,” kata Elnas Lowensky, Siswi SMPN 11 Batam.
Elnaspun melakukan upaya agar kulitnya lebih putih. ”Aku memakai produk perawatan wajah dan tubuh yang berkhasiat memutihkan dan mencerahkan kulit dan nggak terlalu sering keluar rumah, utamanya saat cuaca panas,” tambah Elnas.
Kalau sampai memutihkan dengan make up yang dengan memberikan hasil kulit putih lebih cepat atau obat-obatan, Elnas mengaku agar mikir-mikir. ”Ada rasa ingin kulit lebih putih, tapi nggak dengan obat-obat pemutih yang berbahaya,” katanya.
Wajar aja sih kita sebagai manusia menginginkan keindahan secara fisik, seperti para cewek yang sebagian besar terobsesi memiliki kulit putih. Gimana ya pandangan cowok soal ini.
”Kalau menurut aku sih itu gak bagus, aku malah gak suka sama kayak gituan, natural itu lebih baik,” kata Mohammad Adhif, Siswa SMKN 3 Batam.
Bahkan Adhif menganggap orang yang terobsesi kulit putih lalu memakai pemutih itu ciri-ciri orang yang kurang bersyukur. ”Kalau ada anggapan cowok lebih suka cewek yang kulit putih nggak sepenuhnya benar. Naksir seseorang gak selalu ditentukan fisik seperti kulit putih,” ujar Risqi Mashudi, Siswa SMKMuhammadiyah.
Jadi tampil apa adanya itu sebenarnya lebih baik.
Keinginan memiliki kulit yang putih, bersih dan mulus ini banyak dirasakan semua orang. Termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa yang menginginkan perubahan warna pada kulitnya. Sudah biasa banget, orang-orang melakukan berbagai cara untuk memutihkan kulit, bukan hanya cara yang banyak tapi juga pengeluaran uang yang cukup besar untuk beli cream pemutih, namun bukan hanya krim yang digunakan tapi juga ada segala macam sabun pemutih untuk membuat kulit lebih putih.
”Kulitku sawo matang. Aku pernah ingin memiliki kulit putih karena gengsi aja sama teman yang kulitnya lebih putih. Sepertinya kulit putih itu lebih bagus dan lebih cantik,” kata Elnas Lowensky, Siswi SMPN 11 Batam.
Elnaspun melakukan upaya agar kulitnya lebih putih. ”Aku memakai produk perawatan wajah dan tubuh yang berkhasiat memutihkan dan mencerahkan kulit dan nggak terlalu sering keluar rumah, utamanya saat cuaca panas,” tambah Elnas.
Kalau sampai memutihkan dengan make up yang dengan memberikan hasil kulit putih lebih cepat atau obat-obatan, Elnas mengaku agar mikir-mikir. ”Ada rasa ingin kulit lebih putih, tapi nggak dengan obat-obat pemutih yang berbahaya,” katanya.
Wajar aja sih kita sebagai manusia menginginkan keindahan secara fisik, seperti para cewek yang sebagian besar terobsesi memiliki kulit putih. Gimana ya pandangan cowok soal ini.
”Kalau menurut aku sih itu gak bagus, aku malah gak suka sama kayak gituan, natural itu lebih baik,” kata Mohammad Adhif, Siswa SMKN 3 Batam.
Bahkan Adhif menganggap orang yang terobsesi kulit putih lalu memakai pemutih itu ciri-ciri orang yang kurang bersyukur. ”Kalau ada anggapan cowok lebih suka cewek yang kulit putih nggak sepenuhnya benar. Naksir seseorang gak selalu ditentukan fisik seperti kulit putih,” ujar Risqi Mashudi, Siswa SMKMuhammadiyah.
Jadi tampil apa adanya itu sebenarnya lebih baik.
Sabtu, 05 Januari 2013
Sayur dan Buah Cegah Kanker Payudara
Rajin mengasup buah dan sayuran bukan hanya membuat kita terhindar dari kegemukan dan penyakit jantung, tapi juga kanker payudara. Sayur dan Buah dapat mencegah Cegah Kanker Payudara.
Khasiat antikanker dalam buah dan sayuran berasal dari mikronutrien karotenoid yang akan menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi penyebaran kanker payudara.
Karotenoid bisa kita temukan dalam wortel, bayam, kale, tomat, paprika, ubi, dan sayuran lainnya.
"Ada beberapa bukti penelitian sebelumnya yang menyebutkan kandungan dalam sayur dan buah menurunkan risiko kanker," kata Dr Stephanie Bernik, ketua bedah onkologi dari Lenox Hill Hospital, New York, AS.
Dalam penelitian terbaru yang dipimpin A Heater Eliassen dari Brigham and Womens Hopital dan Harvard Medical School, dianalisa data ribuan wanita yang berpartisipasi dalam 8 penelitian mengenai level karotenoid dan kanker payudara.
Mereka menemukan adanya kaitan yang signifikan antara karotenoid dalam level tinggi dengan penurunan risiko kanker, terutama kanker payudara negatif atau tumor yang tidak disebabkan estrogen.
Pada tumor payudara yang positif atau yang merespon estrogen, ditemukan juga manfaat penurunan risiko kanker dari karotenoid.
Khasiat antikanker dalam buah dan sayuran berasal dari mikronutrien karotenoid yang akan menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi penyebaran kanker payudara.
Karotenoid bisa kita temukan dalam wortel, bayam, kale, tomat, paprika, ubi, dan sayuran lainnya.
"Ada beberapa bukti penelitian sebelumnya yang menyebutkan kandungan dalam sayur dan buah menurunkan risiko kanker," kata Dr Stephanie Bernik, ketua bedah onkologi dari Lenox Hill Hospital, New York, AS.
Dalam penelitian terbaru yang dipimpin A Heater Eliassen dari Brigham and Womens Hopital dan Harvard Medical School, dianalisa data ribuan wanita yang berpartisipasi dalam 8 penelitian mengenai level karotenoid dan kanker payudara.
Mereka menemukan adanya kaitan yang signifikan antara karotenoid dalam level tinggi dengan penurunan risiko kanker, terutama kanker payudara negatif atau tumor yang tidak disebabkan estrogen.
Pada tumor payudara yang positif atau yang merespon estrogen, ditemukan juga manfaat penurunan risiko kanker dari karotenoid.
Editor : Sudarwan
Sumber : Kompas.com
Cara Merawat Kulit Area Organ Intim Wanita
Kulit di sekitar organ intim, jika teriritasi menimbulkan gangguan yang bikin tak nyaman. Mulai kemerahan, gatal, bahkan bisa terinfeksi bakteri dan virus yang menimbulkan masalah kulit lebih serius sehingga diperlukan cara merawat kulit area organ intim wanita. Perawatan kulit di area organ intim, meski tak terlihat, juga perlu mendapatkan perhatian, sama seperti Anda memerhatikan kulit wajahatau bagian tubuh lainnya. Namun seringkali area ini tak mendapatkan perhatian cukup, dan mulai bermasalah karena kebiasaan yang salah.Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Susie Rendra, SpKK dari RS Pondok Indah-Puri Indah Jakarta menyebutkan sejumlah perawatan sederhana yang sebaiknya dilakukan terkait organ intim.
Yakni, pilih pakaian dalam berbahan katun, hindari antiseptik untuk membersihkan organ intim, gunakan pembalut yang cocok agar terhindar dari masalah kulit saat haid, jangan menyemprot organ intim (douch) untuk mengeluarkan cairan.
Perhatikan celana dalam
Celana dalam dari katun membuat kulit lebih mudah bernafas, sehingga kelembaban di area V tidak berlebihan. Kelembaban berlebihan menimbulkan banyak gangguan, kulit mudah teriritasi bahkan terinfeksi dalam kondisi tertentu, saat haid misalnya.
Pastikan juga celana dalam Anda tidak basah dan lembab, terutama setelah buang air kecil. Jika Anda mulai merasakan basah dan lembab, jangan dibiarkan. Jika memungkinkan ganti celana dalam Anda dengan yang lebih kering, atau pakai panty liner untuk sementara waktu.
"Hindari organ intim terlalu lembab, ditandai dengan basah pada celana dalam misalnya, atau kulit mulai kemerahan," jelas dr Susie di sela talkshow perawatan organ intim di Jakarta beberapa waktu lalu.
Hindari antiseptik
Kebiasaan lain yang keliru dan menyebabkan gangguan pada organ intim adalah penggunaan sabun antiseptik. Dr Susie menjelaskan vagina memiliki PH asam 4-4,5. Jadi, gunakan sabun pembersih dengan PH seimbang sesuai dengan PH vagina.
"Vagina tidak perlu dibersihkan dengan pembersih mengandung zat antiseptik karena ada cairan alami di dalam vagina yang bisa membersihkan," jelasnya.
Pada kesempatan terpisah, dokter ahli kulit, dr Amaranila Drijono SpKK (dr Nila sapaan akrabnya) mengatakan pembersih yang bukan jenis synthetic detergent memiliki PH tinggi yang bisa mengiritasi kulit. Sesuaikan sabun pembersih dengan PH sesuai kebutuhan.
Mengenai sabun antiseptik untuk organ intim, dr Nila mengatakan penggunaannya menimbulkan masalah di negara barat, akibat pemakaian berulang yang mengiritasi kulit.
"Angka iritasi kulit tinggi karena faktor gaya hidup. Yang dibutuhkan adalah pembersih yang ramah kulit yang tidak mengiritasi," jelasnya.
Hindari cairan penyempot dan pewangi
Kebiasaan lain yang kerap dilakukan adalah douch, menyemprotkan vagina dengan tujuan mengeluarkan cairan alami pada vagina, agar terasa lebih kering.
"Jangan menyemprotkan vagina agar cairan keluar, karena bakteri baik akan hilang dan jamur muncul," tegasnya.
Organ intim juga tidak perlu diberikan zat tertentu agar lebih wangi. Vagina memiliki bau yang khas, jelas dr Susie. Jadi, jangan mengutak-atik bau yang khas ini karena sebenarnya bau ini berfungsi memandu sperma yang membantu proses kehamilan.
Yakni, pilih pakaian dalam berbahan katun, hindari antiseptik untuk membersihkan organ intim, gunakan pembalut yang cocok agar terhindar dari masalah kulit saat haid, jangan menyemprot organ intim (douch) untuk mengeluarkan cairan.
Perhatikan celana dalam
Celana dalam dari katun membuat kulit lebih mudah bernafas, sehingga kelembaban di area V tidak berlebihan. Kelembaban berlebihan menimbulkan banyak gangguan, kulit mudah teriritasi bahkan terinfeksi dalam kondisi tertentu, saat haid misalnya.
Pastikan juga celana dalam Anda tidak basah dan lembab, terutama setelah buang air kecil. Jika Anda mulai merasakan basah dan lembab, jangan dibiarkan. Jika memungkinkan ganti celana dalam Anda dengan yang lebih kering, atau pakai panty liner untuk sementara waktu.
"Hindari organ intim terlalu lembab, ditandai dengan basah pada celana dalam misalnya, atau kulit mulai kemerahan," jelas dr Susie di sela talkshow perawatan organ intim di Jakarta beberapa waktu lalu.
Hindari antiseptik
Kebiasaan lain yang keliru dan menyebabkan gangguan pada organ intim adalah penggunaan sabun antiseptik. Dr Susie menjelaskan vagina memiliki PH asam 4-4,5. Jadi, gunakan sabun pembersih dengan PH seimbang sesuai dengan PH vagina.
"Vagina tidak perlu dibersihkan dengan pembersih mengandung zat antiseptik karena ada cairan alami di dalam vagina yang bisa membersihkan," jelasnya.
Pada kesempatan terpisah, dokter ahli kulit, dr Amaranila Drijono SpKK (dr Nila sapaan akrabnya) mengatakan pembersih yang bukan jenis synthetic detergent memiliki PH tinggi yang bisa mengiritasi kulit. Sesuaikan sabun pembersih dengan PH sesuai kebutuhan.
Mengenai sabun antiseptik untuk organ intim, dr Nila mengatakan penggunaannya menimbulkan masalah di negara barat, akibat pemakaian berulang yang mengiritasi kulit.
"Angka iritasi kulit tinggi karena faktor gaya hidup. Yang dibutuhkan adalah pembersih yang ramah kulit yang tidak mengiritasi," jelasnya.
Hindari cairan penyempot dan pewangi
Kebiasaan lain yang kerap dilakukan adalah douch, menyemprotkan vagina dengan tujuan mengeluarkan cairan alami pada vagina, agar terasa lebih kering.
"Jangan menyemprotkan vagina agar cairan keluar, karena bakteri baik akan hilang dan jamur muncul," tegasnya.
Organ intim juga tidak perlu diberikan zat tertentu agar lebih wangi. Vagina memiliki bau yang khas, jelas dr Susie. Jadi, jangan mengutak-atik bau yang khas ini karena sebenarnya bau ini berfungsi memandu sperma yang membantu proses kehamilan.
Editor : Sudarwan
Sumber : Kompas.com
Langganan:
Postingan (Atom)